Tes Wawancara menjadi hal yang menakutkan buat sebagian orang. Nah, Sebentar lagi akan diumumkan hasil kelulusan tes SIPENCATAR tahap Kesehatan yang artinya kalian yang lolos tes kesehatan akan melakukanTes wawancara untuk bisa diterima di UPT yang diinginkan. Beberapa orang mungkin merasa takut dan minder, atau mungkin ada yang belum pernah tes wawancara sama sekali, seperti saya. Nah berikut adalah tips yang perlu dipersiapkan untuk wawancara SIPENCATAR:
1. Kuasai Materi wawancara
Tidak perlu belajar serius untuk mengetahui materi wawancara sampai-sampai kamu lupa tidur malam, yang ada ketika diwawancarai malah kamu mengantuk. Yang paling penting adalah kamu paham betul apa yang akan kamu katakan nantinya ketika ditanyai. Materi yang dimaksud disini adalah yang bersangkutan dengan tes wawancara apa yang kamu ikuti. Semisal dalam tes sipencatar ini kamu mengambil sekolah ATKP jurusan LLU , maka kamu harus menguasai paling tidak pengetahuan dasar tentang apa itu lalu lintas udara. Nggak susah kok, bisa bertanya pada orang-orang terdekat yang mungkin bekerja di bidang yang sama dengan yang kamu minati atau kamu bisa cari informasi dari google.
2. Jangan Gugup!
Pertama, Tarik nafas dalam-dalam lalu hembuskan, cara ini ampuh banget buat ngilangin gugup. Kenapa sih jangan sampai gugup? karena Gugup atau grogi bisa bikin semua hal yang ada di pikiran kita kacau, jadi apa yang kita pikirkan akan nggak sesuai dengan jawaban yang akan kita berikan. Nggak mau kan, cuma gara-gara gugup jadi nggak lolos tes wawancara. Supaya nggak gugup biasakan untuk berlatih bicara, bisa dengan orang lain atau sendiri.
3. Harus Senyum dan Percaya Diri
First Impression orang pasti bakalan bagus kalo kita terlihat percaya diri, Rasa percaya diri yang muncul dapat menimbulkan rasa keingintahuan pewawancara tentang kamu, Kamu harus percaya pada dirimu bahwa kamu bisa dan pantas untuk lolos tes wawancara. Yang pasti jangan sampai terlalu over PD, karena nggak ada yang suka deh kalau kita ke PD an dan pada akhirnya waktu tes wawancara menceritakan tentang diri kita sendiri sampai over banget. Oh iya, Senyum itu bisa bikin suasana jadi cair, . karena kalau kita tersenyum pasti orang lain akan membalasnya dengan senyuman juga, asalkan kamu nggak senyum-senyum sendiri aja.
4. Sopan
Ini yang paling penting, ketika wawancara kita dituntut untuk menjawab pertanyaan dari orang yang berpengaruh terhadap bidang yang akan kita ambil. Untuk itu diwajibkan untuk menjaga kesopanan, baik itu dalam cara berpikir, bertutur kata, maupun perbuatan. Pasti hal ini akan menjadi poin plus untuk kita, Pastikan bahwa pakaian yang kamu kenakan sopan, Kesopanan juga dituntut untuk muncul dari attitude kita. jangan lupakan kata permisi , ijin, atau maaf untuk mengawali percakapan dengan orang yang lebih tua. karena dengan begitu mereka, para pewawancara akan merasa lebih dihargai ketika berbicara dengan kita.
Berbicara soal tes wawancara, dulu, Saya Tes di PIP Semarang dan mengambil pendidikan di ATKP Surabaya jurusan Lalu Lintas Udara, awalnya sama sekali nggak tahu menahu soal wawancara . yang saya tahu ya paling cuma duduk terus ditanyai ini itu soal diri sendiri dan motivasi masuk ke sekolah itu karena apa. Saya bahkan nggak mempersiapkan materi untuk tes wawancara, Tapi memang, sebelum memutuskan untuk ikut serangkaian tes saya mencari tahu tentang jurusan LLU dan memutuskan memilih LLU sebagai tujuan saya di ATKP.
Sebelum Tes wawancara, saya diwajibkan untuk daftar ulang terlebih dahulu, setelah itu nama kami akan di panggil dan masuk ke sebuah ruangan untuk diwawancarai. Sebenarnya tidak terlalu menengangkan Karena diwawancarai dalam sebuah ruangan besar yang dibagi menjadi meja per meja, nah, di tiap meja ada satu atau dua orang pewawancara dari UPT maupun jurusan yang bersangkutan dengan jurusan yang kami ambil. Saya masih ingat sekali, saya menunggu lama sekali saat akan tes wawancara Karena banyaknya peserta wawancara, akhirnya saya kebagian jam siang setelah salat dhuhur .
Dari pagi semua peserta sibuk dengan materinya masing-masing. Sedangkan saya tidak siap dengan apapun. Bahkan ada beberapa peserta wawancara di samping saya yang menyiapkan materi dalam Bahasa inggris dan melafalkannya berulang-ulang. Saya yang kebingungan akhirnya memutuskan untuk bertanya pada teman-teman saya yang dulu pernah mengikuti tes wawancara dan meminta saran mereka apa yang harus saya jawab ketika ditanya ini itu, Sebelumnya, dibagikan juga kertas yang harus diisi, tentang minat dan motivasi. Nah, kertas ini mungkin nantinya akan menjadi bahan pertanyaan buat di pewawancara.
Pada siang harinya akhirnya giliran saya yang mendapatkan kesempatan untyk tes wawancara. Saya dipanggil Bersama beberapa orang peserta yang mempunyai nomor urut tes berdekatan dengan saya, setelah melakukan beberapa pengecekan soal kartu tes dan barang bawaan, saya memasuki aula PIP yang besar. Didalamnya sudah tersusun meja dan kursi untuk wawancara secara memutar mengitari ruangan, dan di tiap meja para pewawancara sudah siap dengan pertanyaan mereka.
Sebelum giliran saya diwawancarai, Seorang teman dari Semarang, yang sekarang juga menjadi teman sekelas saya di LLU mendapat giliran terlebih dahulu. Dia diminta untuk melakukan PBB dan beberapa hal lain. Aduh saya gugup setengah mati, Karena saya nggak ada persiapan sama sekali, apalagi PBB saya nilainya Nol besar. Setelah beberapa menit saya akhirnya dipanggil dan diminta ke meja wawancara tempat teman saya tadi. Karena mendapat beberapa advice sebelum wawancara , saya ingat bahwa sebelum duduk saya harus meminta ijin duduk terlebih dahulu, bahkan ada yang bilang harus hormat terlebih dahulu. Akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti saran itu , tapi saya ambil yang bagian meminta ijin duduknya saja. Duduklah saya di kursi panas wawancara sipencatar. Saya menyerahkan berkas dan kertas kuisioner kepada bapak pewawancara, saya tidak bisa menyembunyikan kegugupan saya, jadi saya Tarik nafas lebar lebar dan saya keluarkan suara saya dengan tegas, supaya gugup saya nggak terlihat oleh mata pewawancara.
Didepan saya duduk Seorang Bapak yang usianya sudah bisa dibilang tua, beliau sepertinya adalah orang penerbangan.Perawakannya tegas dan bijak, Beliau membawa beberapa kertas yang sayapun tidak tahu apa isinya. Akhirnya wawancara pun dimulai, Bapak pewawancara menanyai saya seputar minat dan motivasi saya mengapa memilih LLU dan menyangkut pautkannya denga nisi kertas yang saya serahkan tadi, saya pun menjawab sesuai dengan apa yang saya ketahui dan saya pikirkan saat itu, yang penting jawab tegas, pikir saya. Karena saya menjawab tujuan saya memilih LLU supaya dapat berpikir cepat,
Saya juga ditanyai beberapa soal hitungan matematika, dan saya harus menjawabnya dengan cepat. Beliau juga menanyakan apakah saya sudah siap tinggal diasrama dan jauh dari orang tua di semarang, wah, saya sih belum siap kala itu. Tapi sebagai seorang calon taruna saya jawab siap yang tegas. Mau tidak mau , itu adalah resiko sebagai seorang taruna, bukan? Kemudian, giliran pertanyaan dalam Bahasa inggris, Saya diminta menceritakan kehidupan saya sehari-hari dalam Bahasa inggris, yah, dengan Bahasa inggris seadanya saya ceritakanlah kehidupan saya. Dan pada akhirnya, saya dijabarkan soal biaya Pendidikan di ATKP Surabaya dan ditanyai kesanggupan pembayaran, ketika di tanyai saya bilang inshaallah Karena saat itu memang saya baru tahu harga Pendidikan di ATKP yang terbilang cukup besar.
Akhirnya tes wawancara selesai, Alhamdulillah saya tidak diminta untuk melakukan PBB, setelah mengucapkan terimakasih dan bersalaman saya pun diminta untuk meninggalkan ruangan. Hasil tes wawancara diumumkan dalam beberapa hari berikutnya setelah hari tes. Dan Alhamdulillah dalam hasil akhir tes wawancara dan samapta saya lolos. Bagitulah kira-kira gambaran Tes wawancara SIPENCATAR, nggak perlu takut dan grogi, Karena toh nggak diwawancara sendirian di sebuah ruangan, melainkan Bersama-sama walaupun tetap sendiri-sendiri pewawancaranya. yang penting adalah keyakinan diri, bahwa kita bisa dan hasilnya akan memuaskan. Semoga berhasil!
No comments:
Post a Comment